Pengikut

Rabu, 11 Januari 2012

SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancer. Ilmu akuntansi mengajarkan kepada kita bagaimana seorang manusia tersebut berfikir sehingga menghasilkan sebuah kerangka pemikiran yang konseptual tentang prinsip, asumsi, teknik, serta prosedur yang dijadikan landasan dalam membuat suatu laporan keuangan. Suatu laporan keuangan haruslah berisi informasi-informasi yang tentunya berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan keuangan atau membantu dalam pengambilan keputusan bagi para penggunanya. Penggunaan ilmu akuntansi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah bervariasi mulai dari sebagai alat hitung menghitung, sampai dengan sebagai sarana dalam mengambil suatu keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesugguhnya kita telah menggunakan ilmu akuntansi. Mulai dari hal-hal kecil, misalnya seorang pemilik warung ketika mencatat pembelian barang dagangan, mencatat orang-orang yang berhutang di warungnya atau siapa saja yang membayar hutang. Tanpa disadari sebenarnya pemilik warung tersebut telah menerapkan ilmu akuntansi, tapi dalam skala yang masih sederhana. Penerapan ilmu akuntansi yang lebih luas dan kompleks akan terjadi jika dihadapkan pada usaha bisnis yang lebih besar.
Alangkah baiknya jika kita mengetahui latar belakang atau sejarah ilmu akuntansi, tidak hanya mahir dalam penggunaannya.  Dengan mengetahui semua itu kita bisa lebih mudah memahami dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut. Sama halnya dengan ilmu yang lain, akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Akan tetapi baik akunansi maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah paper dengan judul “Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi”.

1.2  Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat mengangkat permasalahan diantaranya:
A.    Apa pengertian akuntansi ?
B.     Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi dari sejak dahulu hingga sekarang ?
C.     Apa saja bidang-bidang akuntansi ?
1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini yaitu:
A.    Untuk mengetahui lebih jelas tentang pengertian akuntansi
B.     Untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang sejarah perkembangan ilmu akuntansi sejak dahulu hingga sekarang
C.     Untuk mengetahui apa saja bidang-bidang akuntansi
1.4  Manfaat Penulisan
Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan paper ini yaitu sebagai berikut.
A.    Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang seluk beluk ilmu akuntansi.
B.     Untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dosen.
C.     Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan datang.
1.5  Teknik analisis
Teknik analisis yang digunakan yaitu menggunakan analisis kualitatif yang menjelaskan tentang pengertian akuntansi, sejarah perkembangan akuntansi dari awal periode sampai sekarang dan bagian-bagian akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Akuntansi
A.    Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
B.     Sedangkan menurut beberapa ahli yaitu:
Ø  Menurut Weygant ( dalam Yadiati & Wahyudi, 2007 ) akuntansi adalah suatu system infomasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.
Ø  Menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
Ø  Warren dkk ( 2005; 10 ) secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Ø  Accounting Principle Board Statement No. 4 (Muhammad, 2002:10) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.
Ø  Menurut American Accounting Association ( AAA ), Akuntansi itu merupakan proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut .
Jadi dapat disimpulkan akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan.
2.2  Sejarah Perkembangan Akuntansi
Menurut penyelidikan para ahli, semenjak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran, orang sudah menemukan berbagai cara unuk keluar masuknya uang, timbulnya utang-piutang dan sebagainya. Pencatatan itu mula-mula dilakukan di atas lempengan tanah liat, yang kemudian berkembang dengan menggunakan daun lontar. Naskah-naskah yang menggunakan daun lontar itu berasal dari Mesir. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Pada tahun 1494(abad ke 15) sebuah buku yang merupakan tonggak sejarah dalam bidang akuntansi berjudul “ Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita“ yang dikarang oleh seorang ahli matematika dari Italia bernama Luca Pacioli. Di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de Computies et Scriptoris, memperkenalkan dan mengajarkan system pembukuan berpasangan yang disebut juga dengan system continental. System berpasangan adalah system pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian tersebut diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik. Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat sebagai bapak Akuntansi. Cara-cara pembukuan yang beliau tuang dalam bukunya sampai kini masih banyak dianut.
Tapi menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
 Peranan romawi sebagai gelanggang percaturan politik dunia surut pada akhir abad 15. Ditambah dengan penemuan belahan dunia dan jalur perdagangan baru, pusat perdagangan berpindah ke Spanyol dan Portugal, kemudian ke Belanda. Sejalan dengan perpindahan pusat perdagangan tersebut sistem akuntansi Romawi, yang telah dikembangkan sebelumnya, juga ikut pindah ke negara-negara ini. Kemajuan mencolok dalam bidang akuntansi sejak perpindahan tersebut adalah mulai dibuatnya perhitungan rugi laba tahunan. Hal ini kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat setelah jangka waktu tertentu.  Pada 1673 Perancis mengharuskan kepada setiap pengusaha di negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam 2 tahun.
Pada abad 19 ditandai dengan kejadian-kejadian ekonomi penting, yang akibatnya juga terasa di bidang akuntasi. Dalam abad ini revolusi industri berkecamuk di daratan Eropa. Dampak langsung dari perubahan teknologi industri tersebut adalah berkembangnya bidang akuntansi biaya dan munculnya konsep penyusutan. Di abad 20 perkembangan besar terjadi pada 1930. Pada saat itu untuk pertama kalinya diadakan pembahasan antara New York Stock Exchange dengan American Institute of Certified Public Accountant guna menetapkan prinsi-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang saham-sahamnya terdaftar di bursa. Sebelumnya, pada 1925 Inggris telah mengeluarkan undang-undang yang mengatur sistem pelaporan keuangan. Sejak saat ini perkembangan banyak berkisar praktek-praktek akuntansi, termasuk digunakannya computer setelah perang dunia 2.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan akuntansi sebagai berikut.
Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry maupun double entry.
Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam perusahaan.
Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
  1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
  2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
  3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
  4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
  1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
  2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
  3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
  4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntan.
  5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
  6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
  7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
  1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
  2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost benefit;
  3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
  4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
  5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan,1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dunia usaha berkembang demikian pula kebutuhan akan akuntansi. Sistem  pembukuan yang dianut oleh para pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan Luca Pacioli.
Dalam tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien. Selama periode 1850-1900 terjadi semacam dualisme antara yang menggunakan metode lama dengan yang menggunakan metode baru. Baru pada awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini juga di bawa k Indonesia. Sementara bidang-bidang usaha yang besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiaran dikuasai oeh kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India dan lain-lain. Sebagai daya tarik, Pemerintahan kolonial Belanda tidak mencampuri sistem pembukuan yang mereka gunakan. Dalam hubungan ini muncul system pembukuan Cina (sistem Hokian, Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain.
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia sejak 1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, seorang anggota NIVA. Tugas pokoknya adalah menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara ( Government Accountant Dienst = GAD ) yang resmi didirikan pada 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese&Hogeweg, yang mendirikan kantonya di Indonesia, 1918. Pada 1920 berdiri kantor akuntan H.Y.Voerens. Dalam tahun 1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak  (Belasting Accountant Dienst = BAD). Akuntan intern pertama kali datang ke Indonesia adalah J.W. Labrijn yang sudah ada di Indonesia dalam 1896. Pada jaman penjajahan Belanda tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi. Kalaupun ada, mereka hanya merupakan tenaga-tenaga pelaksana. Orang Indonesia pertama yang bekerja dalam bidang akuntasi tercatat JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pada 21 September 1929.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang bangsa Belada menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada masa itu dikenal Kursus A, B, C dan D. Para pengikut kursus-kursus inilah yang nantinya merupakan cikal bakal tenaga-tenaga akuntan di Indonesia. Mengenai sistem akuntansinya, tidak banyak tejadi perubahan selama jaman Jepang ini.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, kekurangantenaga akuntan sangat terasa. Pada tahun 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Dalam masa perang kemerdekaan (1945-1950), kursus-kursus untuk mendidik tenaga-tenaga di bidang akuntansi dilanjutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda, Pemerintah RI baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra-putranya ke luar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri, pendidikan akuntan mulai di rintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961). Universitas Sumatera Utara (1962), Universitas Airlangga (1962) dan Universitas Gajah Mada (1964).

Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) membuka jurusan akuntansi dalam tahun 1960. Dewasa ini Universitas Andalas mengadakan afiliasi dengan Universitas Indonesia untuk membuka jurusan akuntansi. Afiliasi yang sama juga dilakukan antara Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sebelas Maret dengan Universitas Gajah Mada. Universitas Syiah Kuala dan Universitas Riau mengadakan afiliasi dengan Universitas Sumatera Utara. Universitas Udayana dan Universitas Sam Ratulangi berafiliasi dengan Universitas Airlangga., sedang Universitas Lambung Mangkurat dengan Universitas Brawijaya. Universitas Jenderal Sudirman dengan Universitas Padjadjaran.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia di Indonesia berdiri 23 Desember 1957. Organisasi ini, yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), didirikan oleh lima akuntan Indonesia. Anggotanya pada waktu itu baru sebelas orang. Dalam tahun 1978, berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Publik. Tahun 1986, berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Manajemen dan Seksi Akuntan Pendidik.
Profesi akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak 1967. Dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing dalam tahun itu, yang kemudian disusul dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri, 1968, merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang didirikan dalam rangka ke dua undang-undang tersebut maupun yang bukan, sebagai akibat makin baiknya iklim investasi di Indonesia, telah meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara itu, di sektor Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus dikelola, baik melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan makin disadarinya sistem pertanggungjawaban yang auditable dan accountable, di pihak lain, telah mendorong lajunya perkembangan profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi dalam tahun 1985.

2.3  Bidang- bidang Akuntansi
Bidang-bidang akuntansi diantaranya:
1.      Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi unuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna ( general purpose). Hal yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama ( prinsip-prinsip akuntansi).
2.      Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing )
Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama dari dilakukannya pemeriksaan adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicangkup misalnya memastikan kebijakan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari akuntansi pemeriksaan adalah obyektivitas dan independesi dari pemeriksa. Disamping itu, kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan juga merupakan konsep dasar yang dianut dalam pemeriksaan.
3.      Akuntansi Manajemen ( Management Accounting )
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternative dalam pengambilan keputusan. Kegunaan akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal penempatan harga jual, metode produksi, investasi, dan pembelanjaan. Dalam menghasilkan informasi yang diperlukan, tidak hanya menggunakan data historis saja tapi bisa menggunakan data yang baru terjadi maupun data taksiran masa depan.
4.      Akuntansi Biaya ( Cost Accounting)
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Ia terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang., tetapi perhatian yang makin meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Fungsi utama akuntasi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk membuat rencana dimasa mendatang.
5.      Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh undang-undang. Oleh karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan tersebut. Disamping itu, peraturan perpajakan mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha yang akan dilakukan perusahaan.
6.      Sistem Informasi ( Information System )
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yang dipelukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan Pemerintahan, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasi masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dalam suatu sistem adalah bahwa ia harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar. Perlu diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang layak.
7.      Peranggaran ( Budgeting )
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisa dan pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat kontrol di dalam perusahaan.
8.      Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting )
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan Pemerintahan. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan negara. Disamping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara. Termasuk didalamnya adalah kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

BAB III
PENUTUP


3.1  Simpulan
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan untuk pengambilan suatu keputusan. Sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494(abad ke 15) yaitu sebuah buku yang merupakan tonggak sejarah dalam bidang akuntansi berjudul “ Summa de Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita“ yang dikarang oleh seorang ahli matematika dari Italia bernama Luca Pacioli. Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan,1870. Sampai sekarang ilmu akuntansi terus berkembang sejalan dengan perkembangan zaman.

3.2  Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
DAFTAR PUSTAKA
                                            
Soemarso S.R. 1990. Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta : Rineka Cipta
H.Z.A. Moechtar. 1995. Dasar-Dasar Akuntansi, Surabaya : Institut Dagang Muchtar
Situs :

My Biodata


Nama lengkapku Dewa Ayu Putu Seni Arwati. Aku lahir tanggal 5 Januari 1993.  Aku adalah mahasiswi jurusan akuntansi manajerial di Politeknik Negeri Bali. Aku berasal dari Pandak Gede, Kediri, Tabanan. Tapi sekarang aku tinggal di Pondok Rahayu 1, Bukit Jimbaran. Waktu sekolah dasar, aku sekolah di SD No 1 Pandak Gede lalu melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kediri. Lulus dari SMP, aku melanjutkan ke SMA Negeri 2 Tabanan dan sampai akhirnya sekarang aku kuliah di Politeknik Negeri Bali. Aku memiliki satu orang saudara perempuan, sekarang dia masih kelas 5 SD. Umur kami memang berbeda sangat jauh hampir 8 tahun. Walaupun umur kami sangat jauh tapi kami saling menghargai dan mengasihi.

I LOVE YOU,,,,

Senin, 09 Januari 2012

TERNYATA AIR JUGA MEMILIKI AKIBAT BURUK,,,



Anda memiliki kebiasaan banyak minum ketika sedang makan? Sepertinya Anda harus segera mengubah kebiasaan tersebut. Sebab, meneguk air ketika makan ternyata dapat menghambat pencernaan di lambung. 
Konselor mikrobiotik dari India, Shonali Sabherwal, mengatakan, ketika makan bukanlah waktu yang tepat untuk memuaskan rasa dahaga. "Orang-orang tidak tahu betapa minum air saat makan cukup mempersulit pencernaan mereka," ujar Sabherwal seperti dikutip Times of India. Penelitian menunjukkan bahwa minum sedikit air selama makan tidak menjadi perhatian. Namun, minum segelas atau dua gelas dapat mengganggu pencernaan. Para peneliti menemukan bahwa yang terbaik adalah minum air sebelum makan dan dua jam sesudahnya. Hal ini membantu dalam penyerapan nutrisi. Sabherwal mengatakan bahwa minum air ketika makan dapat mengencerkan konsentrasi asam lambung (HCl). Untuk mencerna makanan, tubuh memerlukan HCl dengan konsentrasi tertentu. Namun, kerena minum banyak air, konsentrasi HCl berkurang. Akibatnya, hanya sedikit makanan yang bisa dicerna oleh tubuh. Hal ini, jika dibiarkan terus bisa menimbulkan berbagai penyakit. Asam lambung, selain membantu pencernaan juga berfungsi sebagai anti bakteri. Jika lambung sudah tidak bekerja optimal, akan dapat mempengaruhi kerja organ pencernaan lainnya menjadi lebih berat sehingga menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh. Agar tak merasa haus ketika makan, Sabherwal menghimbau agar tak terlalu banyak makan makanan yang asin.  "Pastikan makanan Anda tidak terlalu asin karena  akan semakin membuat  haus," kata dia. Agar pencernaan tetap berjalan baik meskipun tanpa dibantu oleh air, ia menyarankan agar mengunyah pelan-pelan. Saat mengunyah, mulut mengeluarkan enzim yang membantu pencernaan makanan sehingga tugas lambung dalam mencerna makanan menjadi lebih ringan.

Rabu, 04 Januari 2012

KHASIAT LIDAH BUAYA



SaBaR
Buah Sirsak, Pembunuh Kanker


Soursop, buah dari pohon Graviola adalah obat pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Karena salah satu perusahaan Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini se-rapat2nya, mereka ingin agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon Graviola Sintetis sebagai bahan baku obat dan obatnya djual kepasar Dunia. Memprihatinkan, beberapa orang meninggal sia2, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat2 rahasia keajaiban pohon Graviola ini. Pohonnya rendah, di Brazil dinamai Graviola, di Spanyol Guanabana bahasa Inggrisnya Soursop. Di Indonesia, ya buah Sirsak.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor/kanker yang sangat kuat,dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri,anti jamur(fungi) ,effektive melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali sistim syaraf yang kurang baik. Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Sciences Institute bagi orang2 Amerika adalah Institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.Fakta yang mencengangkan adalah: Jauh dipedalaman hutan Amazon, tumbuh pohon ajaib, yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa2 yang akan datang. 

Selasa, 03 Januari 2012

hai....
ini blog baru ku, aku ga tau harus buat apa????
heeeeee...........